Saya bukan terapis, bukan psikolog, dan juga bukan dokter mata. Saya hanyalah seorang tunanetra yang sedang mencoba mengurai makna dari hidup yang Tuhan takdirkan. Saya tumbuh sebagai tunanetra yang selama bertahun-tahun telah mengalami berbagai fase kehidupan hingga akhirnya mampu menemukan pijakan untuk bisa berdamai dengan diri sendiri.
Kini, saat mendengar banyak orang tua yang sedang berusaha menguatkan hati dalam membesarkan anak tunanetra, hati saya sering tergerak untuk menjawab. Bukan untuk menggurui, tapi untuk menemani karena tak sedikit dari mereka yang merasa berjalan sendiri, tanpa tahu harus bertanya ke siapa atau harus mulai dari mana.
Buku ini hadir untuk mencoba menjawab berbagai keresahan itu. Di dalamnya ada 33 pertanyaan yang sering muncul di benak orang tua ketika mendampingi anaknya yang tunanetra. Mulai dari bagaimana menenangkan hati saat awal menerima kenyataan, bagaimana cara membangun rasa percaya diri anak, sampai bagaimana menyikapi ketika anak mulai tumbuh remaja, mencari jati diri, memasuki dunia kerja, atau bersiap menghadapi pernikahan.
Di buku ini, saya berbagi tentang hal-hal teknis, psikologis, dan spiritual yang sering terlupakan oleh orang tua saat membersamai tumbuh kembang anaknya yang sedang berjuang untuk berdamai dengan dirinya sendiri.
Saya berharap, buku ini bisa menjadi teman duduk di kala resah, teman bicara saat bingung, dan teman penguat ketika hati terasa rapuh. Saya tahu tidak semua pertanyaan bisa saya jawab. Semoga dari pengalaman ini, ada cahaya kecil yang menyala, menuntun langkah-langkah ke depan agar lebih tenang, lebih yakin, dan lebih siap mendampingi anak dengan penuh cinta.
Selamat membaca buku ini dengan hati yang lapang.
Dieser Download kann aus rechtlichen Gründen nur mit Rechnungsadresse in A, B, CY, CZ, D, DK, EW, E, FIN, F, GR, H, IRL, I, LT, L, LR, M, NL, PL, P, R, S, SLO, SK ausgeliefert werden.








