Sejak awal abad ke-20, geopolitik telah menjadi kerangka analisis yang penting dalam memahami dinamika hubungan antarnegara. Kelahiran geopolitik klasik yang menitikberatkan lokasi, wilayah, sumber daya, dan kekuatan militer sebagai variabel utama yang menentukan kebangkitan dan kejatuhan suatu kekuatan. Namun memasuki abad ke-21, globalisasi dan revolusi teknologi informasi mengubah lanskap tersebut. Munculnya Internet, Big Data, komputasi awan, dan kecerdasan buatan (AI), telah meluas dan memperkenalkan dimensi baru kekuasaan. Bukan hanya kontrol atas jalur laut atau cadangan minyak, tetapi juga kontrol atas data, algoritme, infrastruktur digital, dan talenta teknologi menjadi faktor penentu.
Pada dasarnya geopolitik adalah kajian & praktik yang dinamis, serta bersinggungan erat dengan teknologi. Artinya munculnya Geopolitik AI merupakan respons atas penggunaan yang masif kecerdasan buatan (AI), yang melahirkan disrupsi di berbagai bidang. Pada akhirnya geopolitik tidak hanya sebatas perebutan dan persaingan teritorial, namun kini merambah pada perebutan data, algoritme, infrastruktur digital, dan talenta teknologi. Sehingga geopolitik AI memperluas dimensi kekuasaan dan konflik global.
Dieser Download kann aus rechtlichen Gründen nur mit Rechnungsadresse in A, B, CY, CZ, D, DK, EW, E, FIN, F, GR, H, IRL, I, LT, L, LR, M, NL, PL, P, R, S, SLO, SK ausgeliefert werden.








