12,99 €
inkl. MwSt.
Versandkostenfrei*
Versandfertig in 1-2 Wochen
payback
6 °P sammeln
  • Broschiertes Buch

Kekasih Orang adalah sebuah kumpulan puisi yang berjalan pelan di antara luka, harapan, kecemburuan, dan akhirnya-kelegaan. Lewat bahasa yang lembut dan jujur, buku ini menelusuri perasaan yang sering disimpan sendiri: mencintai seseorang yang tidak pernah menjadi milikmu. Di dalamnya, pembaca akan menemukan perjalanan yang dimulai dari penolakan, bergerak melalui bayang-bayang ketidakpastian, lalu berakhir pada kedewasaan untuk melepaskan dan mendoakan. Buku ini bukan sekadar kisah patah hati, melainkan catatan hening tentang keberanian menjaga cinta tanpa harus memilikinya. Untuk siapa pun…mehr

Andere Kunden interessierten sich auch für
Produktbeschreibung
Kekasih Orang adalah sebuah kumpulan puisi yang berjalan pelan di antara luka, harapan, kecemburuan, dan akhirnya-kelegaan. Lewat bahasa yang lembut dan jujur, buku ini menelusuri perasaan yang sering disimpan sendiri: mencintai seseorang yang tidak pernah menjadi milikmu. Di dalamnya, pembaca akan menemukan perjalanan yang dimulai dari penolakan, bergerak melalui bayang-bayang ketidakpastian, lalu berakhir pada kedewasaan untuk melepaskan dan mendoakan. Buku ini bukan sekadar kisah patah hati, melainkan catatan hening tentang keberanian menjaga cinta tanpa harus memilikinya. Untuk siapa pun yang pernah berharap diam-diam, mencintai dalam senyap, atau belajar merelakan: inilah ruangmu.
Autorenporträt
Abraham Reymond is a poet who explores themes of love, faith, lament, and the struggles of existence through deeply personal and emotionally raw poetry. His work captures the tension between hope and despair, longing and fulfillment, doubt and belief, offering words for those who feel unseen and unheard. With a passion for expressing the beauty and sorrow of life, Abraham's poetry resonates with readers seeking authenticity, depth, and spiritual reflection. Whether through heartfelt romance, Christian devotion, or existential poetry, his words invite readers to journey through the complexities of love, faith, and human emotions. When he's not writing, Abraham immerses himself in music, literature, and the pursuit of creative inspiration. Not Dead, Not Living and One Love Until the End are among his latest poetry collections, each offering a unique perspective on life's joys and sorrows.